Entri Populer

Senin, 24 Oktober 2011

INDONESIA : Dalam Bahaya, Dikuasai Para Maling dan Bubar 2015…?

INDONESIA : Dalam
Bahaya, Dikuasai
Para Maling dan
Bubar 2015…?
Indonesia sungguh
sedang diuji, baik
oleh anak negeri
maupun orang asing.
Sehari setelah berita
tertangkapnya
Nazaruddin, bukan
pujian yang didapat
pemerintah karena
mampu memulai
berhasil menangkap
tersanga koruptor
tetapi penyataan
pernyataan yang
tidak sedap
didengar.
Indonesia Dalam
Bahaya
Dimulai dari
pertemuan 45 tokoh
nasional di Hotel Four
Season, Jakarta,
Senin (8/8/2011)
malam, sepakat
melihat keadaan
negara kini sedang
mengalami krisis
yang bisa membawa
Indonesia ke arah
bahaya, darurat.
Setidaknya ada 7
krisis nasional yang
melanda. Yakni krisis
kewibawaan kepala
pemerintahan, krisis
kewibawaan kepala
negara, krisis
kepercayaan
terhadap parpol,
krisis kepercayaan
kepada parlemen,
krisis efektifitas
hukum, krisis
kedaulatan sumber
daya alam, krisis
kedaulatan pangan,
krisis pendidikan,
krisis integrasi
nasional.
Adnan Buyung
menyampaikan
mesti ada satu
gerakan untuk
melakukan
pembaharuan lagi.
Langkahnya, tentu
dengan meminta
pertanggungjawaban
presiden Susilo
Bambang
Yudhoyono. Karena
presidenlah yang
harus
bertanggungjawab
sebagai pemimpin.
"Tanggungjawab
mampu
mengatasinya.
Dengan iklas,
sukarela
mengundurkan diri
secara terhormat,"
ujar Buyung yang
akrab dengan
beberapa pergantian
kekuasaan di
Republik ini.
Berikut nama 45
tokoh nasional yang
tadi malam
menyerukan
pembubaran
pemerintah itu: Prof.
Dr. Ali Yafie, Prof.
Bismar Siregar, Cholil
Badawi,
KH.Moehammad Zain,
Jen (Purn) Tyasno
Sudarto, Letjen
(purn) Suharto,
Monang Siburian,
Hariman Siregar,
Soegeng Sarjadi,
Sukardi Rinarkit,
Muslim
Abdurrachman, Chris
Siner K.Timu, Romo
Benny Susetyo,
B.Wiwoho,
D.H.Assegaf,
Prof.Syafii Maarif,
Komarudin, Sunardi,
Amir H.Daulay, Adnan
Buyung nasution,
Prof.Anwar Nasution,
Nurman Diah,
Mulyana W Kusumah,
Haris Rusly, Indro
Thahjono, Jamester
Simarmata, Martinus
Situmorang, Rizal
Ramli, Noegroho
Djajoesman, Andreas
A Yewangoe,Pdt,
Eggi Sudjana, Burzah
Zarnubi, Fanny
Habibie, Sri Palupi,
Dedy Julianto,
Tamrin Amal
Tomagola, Gleny
Kairupan, Murwanto,
Jarot, Dibyo, Beno,
Tjuk Kasturi Sukiadi,
Helmy A.Yafie, Otje
Soedito dan Saaiful A
Yafie
Indonesia dikuasai
Maling
Berlanjut di di Duta
Merlin Jakarta,
Selasa (9/8/2011)
dalam sebuah diskusi
yang
diselenggarakan oleh
Rumah Perubahan
yang bertema
Pengadilan Hosni
Mubarak; Pelajaran
bagi Indonesia.
Pakar Indonesia dari
Notrhtwestern
University AS, Prof.
Jeffry Winters
mengingatkan, salah
satu kegagalan
utama gerakan
reformasi 1998 di
Indonesia adalah
tidak disiapkannya
sistem hukum yang
kuat. Karenanya,
Indonesia menjadi
suatu negara yang
anomali.
Dia mengutarakan
krisis ini berbahaya
kalau dibiarkan
terus. Ini akan
mengarah ke
keadaan bahaya.
Darurat ini jadinya
nantinya. Ini yang
harus kita cegah
terjadi.
Dikatakan Jeffry,
secara prosedural,
demokrasi di
Indonesia sudah
cukup bagus. Namun
secara substansial,
masih harus banyak
diperbaiki. Sistem
demokrasi yang
sekarang dikuasai
para maling. Hanya
mereka yang punya
uang banyak yang
bisa naik. Setelah
berkuasa, mereka
kembali maling
untuk
mengembalikan
sekaligus meraup
untung dari investasi
yang dikeluarkan.
Yang terjadi seperti
lingkaran setan.
Indonesia Bubar 2015
Di Tahun 2008 lalu,
Djuyoto Suntani,
Presiden Komite
Perdamaian Dunia
(World Peace
Committee) yang
seorang putra
Indonesia,
meramalkan
Indonesia pecah
tahun 2015. Djuyoto
menganggap
pemusnahan Negara
Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
sebagai bagian dari
skenario
internasional, yang ia
sebut dengan
Invisible Organization
lluminati. Institusi
kemasyarakatan
internasional yang
dipimpinnya saat ini,
memiliki jaringan di
seluruh dunia dan
mempunyai
pengaruh kuat pada
dunia internasional.
Tidak seorangpun
mengira negara Uni
Soviet yang
merupakan negara
super power dapat
pecah dan musnah
dalam sekejap.
Negara yang dulunya
disegani dan menjadi
tumpuan kekuatan
Fakta Pertahanan
Warsawa di Eropa
tersebut, di awal
tahun 1990 akhirnya
terpecah menjadi 15
negara merdeka.
Demikian juga
negara Yugoslavia
yang pada akhirnya
terpecah menjadi
lima negara.
Hasil kajian mantan
Menteri Pertahanan
Amerika Serikat
William Cohen
dengan tim 15-nya
patut kita cermati.
Kajian dengan
klasifikasi not for
distribute yang
berjudul lengkap
”Asia Tahun 2025
dan Pengaruhnya
terhadap Keamanan
Nasional Amerika di
Abad 21”, dengan
tegas memprediksi
sesungguhnya
menskenariokan
bahwa Indonesia dan
Pakistan akan hilang
dari peta bumi
disebabkan negara-
negara itu berfusi
melalui proses aliansi
antar negara atau
tercabik-cabik akibat
pertikaian dan
perperangan antar
daerah.
Lebih rinci tentang
Indonesia dikatakan,
sebab lenyapnya
Indonesia lebih
dikarenakan terjadi
krisis yang bukannya
mengecil namun kian
tahun kian
bertambah besar.
Akan terjadikan
semua ramalan itu,
Indonesia Bubar
2015...? Benarkah
kata Jeffry bahwa
Indonesia dikuasai
Maling, atau dia yang
orang amerika yang
mendesain lahirnya
penguasa maling
karena membawa
demokrasinya
diterapkan di
Indonesia...?
Benarkah Indonesia
sedang dalam
Bahaya, atau 45
tokoh itu dan
pengikutnya yang
sedang dalam
bahaya…?
Biarlah waktu yang
membuktikan semua
itu… dengan
harapan bersama
sama masyarakat
masih menghendaki
dan sanggup bekerja
bersama sama untuk
kejayaan
Indonesia….
Semoga…
(untuk editorial
www.koruptorindonesia.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar