Entri Populer

Sabtu, 10 Desember 2011

PUPUK AGUANO DARI KOTORAN KELELAWAR

Keberadaan
kelelawar bagi kita sudah bukan
binatang asing lagi. Mamalia dari ordo Chiroptera yang bisa
terbang ini memang
mempunyai
perbedaan dan
kekhasan tersendiri
dibanding binatang
terbang lain,
misalnya burung.

Kelelawar
mempunyai dua
tangan layaknya
binatang lain. Tangan yang digunakan untuk aktifitas
memegang benda tersebut
berkembang menjadi sayap. Kelelawar
terbang dengan
mengandalkan
frekuensi suara.

Namun pada tulisan kali ini bukan masalah gelombang suara yang akan kita bincangkan. Biarlah masalah gelombang
suara dibahas oleh ahlinya. Kita akan
membincangkan sisi lain dari kelelawar yang terlupakan,
namun kalau mau kita manfaatkan
tentu akan
mendatangkan
manfaat yang besar.

Keberadaan kelelawar bagi ekosistem
memang tidak bisa kita pandang sebelah
mata. Lihatlah pada
keseimbangan alam di negeri kita tercinta ini. Kelelawar
mempunyai peranan yang sangat penting.

Hampir setiap
malam kelelawar
mencari makan dari buah-buahan dan dari buah-buahan
yang dimakan
tersebut kelelawar
memancarkan biji-biji buah tersebut
ke berbagai lokasi yang jaraknya
berkilo-kilo meter. Sebagai penyerbuk
tanaman yang
bernilai ekonomis,
mulai dari jambu,
duwet, ace, petai, kapuk, keluwih,
cendana dan lain
sebagainya.

Satu lagi yang tak kalah hebatnya.
Kotoran kelelawar
ternyata juga
menjadi pupuk yang sangat bagus. Karena kotoran
kelelawar khususnya
yang hidup di gua-gua yang ada di
Indonesia
mengandung
senyawa organik. Kotoran kelelawar yang dalam dunia
pertanian disebut pupuk guano
mengandung
nitrogen, fosfor dan potassium sangat bagus untuk
mendukung
pertumbuhan,
merangsang akar dan pembuangan
serta kekuatan
batang tanaman.
Kotoran kelelwar
yang sudah
mengendap lama
dalam dasar gua
akan bercampur
dengan tanah dan bakteri pengurai.

Pupuk seperti inilah yang saat ini sedang
dicari sebagai
pengganti pupuk dari bahan kimia. Selain
lebih ramah
lingkungan juga
tidak mengandung
efek lain yang
ditimbulkan.

Anda
ingin mencoba? Saat ini telah banyak tersedia di pasaran,
khususnya di tempat penjual tanaman hias dan pupuk di kota anda.

Jumat, 02 Desember 2011

NGGA' BISA BAHASA ARAB

Amron, seorang
pegawai di
perusahaan BUMN sedang gelisah dan
mengeluhkan
persoalannya kepada
seorang kiai yang tinggal di samping masjid tidak jauh dari rumah
kontrakannya.

Amron: Pak Kiai, tadi ada pengajian
bulanan di kantor.

Kiai: Lalu?

Amron: Ustadnya
bilang kalau tahlil itu bid'ah,
mengerjakannya
malah berdosa.

Kiai: Terus?

Amron: Dia juga
membacakan dalil-dalil kalau ziarah kubur itu syirik.

Kiai: Ehmmm...

Amron: Berdzikir
dengan suara keras itu katanya tidak ada bedanya dengan kampanye calon DPR.

Kiai: Lalu sampean bilang gimana?

Amron: Ya di situ
saya malu sekali.
Saya tidak bisa
berkata apa-apa.
Orang-orang di situ semuanya seakan-akan menertawai saya.

Sang Kiai terdiam
sebentar, lalu
memberikan sedikit pelajaran kepada Amron tentang
persoalan ubudiyyah,
bid'ah, tahlil dan
persoalan khilafiyah
lainnya.

Amron
manggut-manggut.

Kiai: Sampean faham apa ndak?

Amron: Ehmmm..
Lumayan faham sih Kiai, tapi sulit
menjelaskan kepada mereka soalnya mereka hafal dalil-dalil.

Kiai: Dalilnya pake Bahasa Arab?

Amron: Enggak sih, sudah diterjemahkan
pake bahasa
Indonesia.

Kiai: Wah kalau
begitu untuk
menghadapi mereka sih gampang saja...

Amron (senang sekali): Wah bagaimana
caranya kiai?

Kiai memberikan
satu kitab berbahasa
Arab berjudul "Hujjah
Ahlissunnah wal
Jama'ah."

Kiai: Kalau mereka tanya dalilnya ya
pinjamkan saja kitab ini sebentar. Bilang
kalau di sini ada
dalilnya banyak.
Paling juga mereka ngga bisa bahasa
Arab...! ;-)

Kiai tersenyum,
Amron pun setuju. ^_^

Senin, 28 November 2011

Macet 7 Bulan, Korban Lapindo Terlilit Rentenir

Macet 7 Bulan, Korban Lapindo Terlilit Rentenir

JILBAB MELINDUNGI WANITA MUSLIMAH; Sebuah Kisah Nyata

Sy pernah punya pengalaman pribadi yg tjd pd thn 1996 (tgl dan bln lupa).
Sewaktu sy hendak pulang dr Ciputat ke Jateng, sy dan seorg tmn sy ke Terminal Lebak Bulus untk membeli tiket bus malam.
Pemandangan yg lazim dijumpai di tiap2 terminal pun sy lht dgn mata kepala sy sdr saat memasuki pintu masuk terminal.
Sejumlah orang calo lgsg menyerbu mengrubuti org2 yg msuk, tidak terkecuali kami. Namun krn tmn sy sdh ckp pengalaman, kami pun berkilah sdh membeli tiket (pdhl blm), shg kami pun aman.
Smentara kami saksikan bbrp org lain tak bs berbuat byk menghadapi para calo, bhkn tanpa ewuh pakewuh para calo 'membantu' membawakan barang2 bawaan calon penumpang (dgn stengah memaksa).
Kami sgaja duduk di dkat pintu msuk smbil istirahat, shg dgn jelas kami dpt menyaksikan parodi tsb. Nyaris tak ada 1 pun org yg luput dr 'serbuan' para calo tiket itu.
Hingga akhirnya kami melihat seorang wanita (cewek) berjilbab masuk dgn tenang ke dlm area terminal seorang diri. Anehnya, sekian byak calo itu tak satupun yg menghampiri cwek tsb. Sungguh pemandangan yg bertolak belakang dgn apa yg dialami oleh kebanyakan orang yg kami lihat.
Kami berdua pun saling pandang demi menyaksikan fenomena ganjil tsb. Shg akhirnya, setelah ngobrol ngalor ngidul, kami berkesimpulan bhw fenomena tsb adalah krn faktor JILBAB. Bhw ternyata perempuan berjilbab memiliki semacam 'aura' kewibawaan yg dpt memberikan efek rasa aman bg pemakainya. Namun, hal itu tentu tdk terlepas dr karakter sang pemakai.
Wallåhu a'lam bis shåwäb.

Sabtu, 26 November 2011

KontraS | Rangkaian Penembakan "Misterius" disekitar areal PT Freeport Indonesia

KontraS | Rangkaian Penembakan "Misterius" disekitar areal PT Freeport Indonesia

DO'A AWAL TAHUN

Ini doa awal tahun,
dibaca sesudah
sholat Magrib:
ﻢﻴﺤﻟﺍ ﻦﻤﺣﺮﻟﺍ ﻪﻠﻟﺍ ﻢﺴﺑ
ﺎﻧﺪﻴﺳ ﻰﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻﻭ
ﻪﺒﺠﺻ ﻭ ﻪﻟﺍ ﻰﻠﻋﻭ ﺪﻤﺤﻣ
ﻢﻠﺳﻭ .
ﻢﻳﺪﻘﻟﺍ ﻱﺪﺑﻻﺍ ﺖﻧﺍ ﻢﻬﻠﻟﺍ
ﻚﻠﻀﻓ ﻰﻠﻋﻭ ﻝﻭﻻﺍ
ﻝﻮﻌﻤﻟﺍ ﻙﺩﻮﺟﻭ ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ
ﻞﺑﺩﺍ ﺪﻗ ﺪﻳﺪﺟ ﻡﺎﻋ ﺍﺬﻫﻭ
ﻦﻣ ﻪﻴﻓ ﺔﻤﺼﻌﻟﺍ ﻚﻠﺌﺴﻧ
ﻪﺋﺎﻴﻟﻭﺍﻭ ﻥﺎﻄﻴﺸﻟﺍ
ﻰﻠﻋ ﻥﻮﻌﻟﺍﻭ ﻩﺩﻮﻨﺟﻭ
ﺓﺭﺎﻣﻻﺍ ﺲﻔﻨﻟﺍ ﻩﺬﻫ
ﺎﻤﺑ ﻝﺎﻐﺘﺷﻻﺍﻭ ﺀﻮﺴﻟﺎﺑ
ﺎﻳ ﻰﻔﻟﺯ ﻚﻴﻟﺍ ﻲﻨﺑﺮﻘﻳ
ﻡﺍﺮﻛﻻﺍﻭ ﻝﻼﺠﻟﺍﺫ .
ﺎﻧﺪﻴﺳ ﻰﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻﻭ
ﻪﺒﺤﺻﻭ ﻪﻟﺍ ﻰﻠﻋﻭ ﺪﻤﺤﻣ
ﺏﺭ ﻪﻠﻟ ﺪﻤﺤﻟﺍﻭ ﻢﻠﺳﻭ
ﻦﻴﻤﻟﺎﻌﻟﺍ .
Bismillaahirroĥmaanirroĥiim.
Washollallaahu
‘alaa Sayyidinaa
Muĥammad wa
‘alaa aalihi
washoĥbihii wa
sallam.
Allaahumma Antal
Abadiyyul Qodiimul
Awwal wa ‘alaa
fadl-likal ‘adhiimi
wa juudikal
mu’awwal.
Wa haadzaa
‘aamun jadiidun
qod aqbal. Nas-alukal
‘ishmata fiihi
minasy syaithooni
wa auliyaa-ihi wa
junuudihi wal ‘auna
‘alaa haadzihin
nafsil ammaaroti bis
suu-i wal isytighoola
bimaa yuqorribunii
ilaika zulfaa yaa Dzal
Jalaali wal Ikroom.
Wa shollallaahu
‘alaa sayyidinaa
Muĥammad wa
‘alaa aalihi
washoĥbihi wa
sallam. Walĥamdu
lillaahi robbil
‘aalamiin.
Dengan nama Allah
Yang Maha Pengasih
lagi Maha
Penyayang.
Semoga Allah
melimpahkan
sholawat dan salam
atas junjungan kita
Muhammad dan
keluarganya dan
sahabat-sahabatnya.
Yaa Allah, Paduka
kekal, tak berawal
dan Yang Mula-mula.
Dan Paduka
menetapi keutamaan
Paduka yang agung
dan kemurahan
Paduka yang menjadi
tumpuan harapan
akan pertolongan.
Ini tahun baru yang
datang. Hamba
mohon dari Paduka
perlindungan selama
tahun ini dari syaitan
dan teman-
temannya dan
pasukan-pasukannya
dan hamba mohon
pertolongan untuk
menaklukkan nafsu
ini, yang gemar
menyuruh berbuat
buruk, dan hamba
mohon Paduka
jadikan sibuk dengan
hal-hal yang
mendekatkan hamba
kepada Paduka
dengan sedekat-
dekatnya, Wahai
Empunya Keagungan
dan Kemuliaan.
Semoga Allah
melimpahkan
sholawat dan salam
atas junjungan kita
Muhammad dan
keluarganya dan
sahabat-sahabatnya.
Segala puji bagi Allah,
tuhan sarwa sekalian
alam.

DO'A AKHIR TAHUN

Ini doa akhir tahun,
dibaca sesudah
sholat ‘Ashar
(sebelum Maghrib):
ِﻢْﻴِﺣَّﺮﻟﺍ ِﻦَﻤْﺣَّﺮﻟﺍ ِﻪﻠﻟﺍ ِﻢْﺴِﺑ
ﺎﻧﺪﻴﺳ ﻰﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻﻭ
ﻪﺒﺤﺻﻭ ﻪﻟﺍ ﻰﻠﻋﻭ ﺪﻤﺤﻣ
ﻢﻠﺳﻭ. ﺖﻠﻤﻋ ﺎﻣ ﻢﻬﻠﻟﺍ
ﺎﻤﻣ ﺔﻨﺴﻟﺍ ﻩﺬﻫ ﻲﻓ
ﺐﺗﺍ ﻢﻠﻓ ﻪﻨﻋ ﻲﻨﺘﻴﻬﻧ
ﻪﺴﻨﺗ ﻦﻟﻭ ﻪﺿﺮﺗ ﻢﻟﻭ ﻪﻨﻣ
ﻚﺗﺭﺪﻗ ﺪﻌﺑ ﻲﻠﻋ ﺖﻠﻤﺣﻭ
ﻲﻨﺗﻮﻋﺩﻭ ﻲﺘﺑﻮﻘﻋ ﻰﻠﻋ
ﺪﻌﺑ ﻪﻨﻣ ﺔﺑﻮﺘﻟﺍ ﻰﻟﺍ
ﻚﺘﻴﺼﻌﻣ ﻰﻠﻋ ﻲﺗﺀﺍﺮﺟ
ﻙﺮﻔﻐﺘﺳﺍ ﻲﻧﺍ ﻢﻬﻠﻟﺍ
ﻪﺘﻠﻤﻋ ﺎﻣﻭ ﻲﻟ ﺮﻔﻏﺎﻓ
ﻩﺎﺿﺮﺗ ﺎﻤﻣ ﺎﻬﻴﻓ
ﺏﺍﻮﺜﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻲﻨﺗﺪﻋﻭﻭ
ﺎﻳ ﻢﻳﺮﻛ ﺎﻳ ﻢﻬﻠﻟﺍ ﻚﻠﺌﺳﺎﻓ
ﻥﺍ ﻡﺍﺮﻛﻻﺍﻭ ﻝﻼﺠﻟﺍﺍﺫ
ﻊﻄﻘﺗ ﻻﻭ ﻲﻨﻣ ﻪﻠﺒﻘﺘﺗ
ﻢﻳﺮﻛ ﺎﻳ ﻚﻨﻣ ﻲﺋﺎﺟﺭ .
ﺎﻧﺪﻴﺳ ﻰﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻﻭ
ﻪﺒﺤﺻﻭ ﻪﻟﺍ ﻰﻠﻋﻭ ﺪﻤﺤﻣ
ﺏﺭ ﻪﻠﻟ ﺪﻤﺤﻟﺍﻭ ﻢﻠﺳﻭ
ﻦﻴﻤﻟﺎﻌﻟﺍ .
Bismillaahirroĥmaanirroĥiim
Wa shollallaahu
‘alaa sayyidinaa
Muĥammad wa
‘alaa aalihi wa
shoĥbihi wa sallam.
Allaahumma maa
‘amiltu fii haadzihis
sanati mimmaa
nahaitanii ‘anhu
falam atub minhu wa
lam tardlohu wa lam
tansahu wa ĥamilta
‘alayya ba’da
qudrotika ‘alaa
‘uquubatii wa
da’autanii ilat
taubati minhu
ba’da jaroo-atii
‘alaa
ma’shiyyatika
Allaahumma innii
astaghfiruka faghfir
lii. Wamaa
‘amiltuhu fiihaa
mimmaa tardloohu
wawa’adtanii
‘alaihits tsawaaba
fa-as-aluka
Allaahumma yaa
Kariimu yaa Dzal
Jalaali wal Ikroomi
an tataqobbalahu
minnii wa laa
taqtho’ rojaa-ii
minka yaa Kariim. Wa
shollallaahu ‘alaa
sayyidinaa
Muĥammad wa
‘alaa aalihi
washoĥbihi wa
sallam. Walĥamdu
lillaahi robbil
‘aalamiin.
Dengan nama Allah
yang Maha Pengasih
lagi Maha
Penyayang.
Semoga Allah
melimpahkan
sholawat dan salam
atas junjungan kita
Muhammad dan
keluarganya dan
sahabat-sahabatnya.
Ya Allah, apa pun
yang yang hamba
perbuat selama
tahun ini dari hal-hal
yang Paduka larang
dan hamba belum
bertobat darinya
sedangkan Paduka
tidak rela dan tidak
melupakannya dan
Paduka bebankan
atas hamba dengan
kekuasaan Paduka
untuk menghukum
hamba dan Paduka
memerintahkan
hamba untuk
bertobat darinya
sesudah hamba
terlanjur
berma’shiyat
kepada Paduka, Yaa
Allah, hamba
sungguh mohon
ampun kepada
Paduka maka
ampunilah hamba.
Dan apa pun yang
hamba lakukan
selama tahun ini dari
hal-hal yang Paduka
redlai dan Paduka
janjikan untuk
hamba pahala atas
amal itu, maka
hamba mohon
kepada Paduka, Yaa
Allah, Wahai Yang
Maha Pemurah,
Wahai Yang Empunya
Keagungan dan
Kemuliaan, agar
Paduka
menerimanya dari
hamba dan tidak
memupus harapan
hamba dari paduka,
Waha Yang Maha
Pemurah.
Semoga Allah
melimpahkan
sholawat dan salam
atas junjungan kita
Muhammad dan
keluarganya dan
sahabat-sahabatnya.
Segala puji bagi Allah,
tuhan sarwa sekalian
alam.

Selasa, 22 November 2011

Rabu, 16 November 2011

10 Perabot Rumah Tangga yang Dapat Menyebabkan Kanker

Kang Sa'id: Kelebihan Gus Dur 'Berani'

Jakarta, NU Online
Meski telah
berpulang ke
rahmatullah, sosok
KH. Abdurahman
Wahid atau Gus Dur
masih tetap hidup di
benak masyarakat
Indonesia, terutama
warga Nahdlatul
Ulama. Salah satu
buktinya terwujud
dalam kegiatan
Simposium Nasional
Kristalisasi Pemikiran
Gus Dur di Best
Western Hotel,
Mangga Dua,
Jakarta, Rabu, 16
Nopember 2011.
Simposium Nasional
tersebut diadakan
oleh keluarga besar
Gus Dur, dan
direncakan digelar
sampai Kamis, 17
Nopember 2011.
Hadir sebagai
pembicara saat
pembukaan adalah
Wakil Rais Aam
Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama
(PBNU) KH. A. Mustofa
Bisri dan Ketua
Umum KH. Said Aqil
Siroj.
"Kelebihan Gus Dur
selaian cakap dan
cerdas adalah berani.
(Negara) kita ini
memiliki banyak
orang cerdas, tapi
belum ada yang bisa
seberani Gus Dur,"
ungkap Kiai Said
dalam sambutannya.
Dari pemikiran-
pemikiran yang
sudah disampaikan
Gus Dur, Kiai Said
menambahkan, itu
menjadi amanah
bagi seluruh lapisan
masyarakat
Indonesia, terutama
Nahdliyin. Semua
pihak berkewajiban
melanjutkannya
sesuai dengan
kemampuan yang
dimilikinya. "Seperti
saya keahlian di
mana, itu yang akan
saya terapkan dalam
melanjutkan
pemikiran Gus Dur.
Pemikiran Gus Dur itu
amanah untuk kita
semua, tidak hanya
Nahdliyin, tapi
seluruh bangsa
Indonesia ini,"
tegasnya.
Poin terpenting dari
pemikiran Gus Dur
yang harus
dilanjutkan salah
satunya terkait
pluralisme di
Indonesia. Toleransi
sebagai sikap yang
semestinya
dijalankan atas
pluralisme di
Indonesia tersebut,
hingga saat ini masih
pada tahap
perjuangan agar
penerapannya
berjalan baik.
"Berangkat dari
ahlus sunah wal
jamaah, ujungnya
nanti adalah
kemanusiaan. Gus
Dur sudah
mengawali dengan
membuka
bagaimana Indonesia
sangat plural, dan
sebagai tindak
lanjutnya toleransi
harus terus kita
perjuangkan untuk
diterapkan secara
baik," simpul Kang
Said, demikian Kiai
Said disapa.
Penulis : Emha Nabil
Haroen

Senin, 14 November 2011

Luar Biasa, Pungli Senilai Rp. 2 M Lebih ''Mulus Tak Terendus''

Tahun 2010 kemarin di daerah kami ada proyek Sertifikat Tanah GRATIS untuk masyarakat. Entah apa namanya proyek itu, masy tahunya Sertifikat Massal.

Kebetulan dlm 1 Kabupaten hanya 1 Kecamatan yg mendapatkan proyek dr pusat ini. Dan kuotanya gak tanggung2, 15.000 bidang tanah se Kecamatan.

Seperti layaknya proyek2 lain, program gratis semacam ini realitasnya TIDAK GRATIS alias tetp bayar.

Waktu itu per bidang tanah dipatok Rp. 150.000,-. Biaya yg relatif sangat murah bila dibandingkan dgn pembuatan sertifikat tanah secara manual, krn biayanya bs mencapai jutaan rupiah per bidangnya.

Akan tetapi bila ditilik dr program aslinya yg mestinya GRATIS, tentu 150rb adlh nilai yg cukup besar. Dan umumnya masy tdk tahu kalau program itu GRATIS krn menganggapnya sbg Sertifikasi Massal atau PEMUTIHAN yg biayanya murah. Atau kalaupun tahu, mereka kebanyakan menganggap wajar krn msh jauh lbh murah dibandingkan dgn reguler.

Namun bila kita coba menghitung jumlah total dr biaya tsb, maka kita akan tercengang. Mari kita hitung, Rp. 150.000 x 15.000 bidang maka ketemunya adalah Rp. 2.250.000.000,- atau Rp. 2,2 Milyar...!!

Pertanyaannya, kmana uang sebanyak itu? Lantas kenapa Pungutan Liar segede itu bisa mulus, sama sekali tak terendus?

UMK Kab. Blora Tahun 2012 Rp. 816.200

Senin, 07 November 2011

Sabtu, 05 November 2011

MWC NU CIPAYUNG: KHUTHBAH IEDUL ADHHA 1432 H

MWC NU CIPAYUNG: KHUTHBAH IEDUL ADHHA 1432 H: [Spirit Pengorbanan Nabi Ibrahim untuk Restorasi Peradaban Bangsa] Oleh   Fahmi Salim, MA السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الله أكبر (9مر...

Rabu, 02 November 2011

Jatim Keluarkan Larangan Impor Garam

Minggu, 23 Oktober
2011 19:20 WIB
Jatim Akan
Keluarkan Larangan
Impor Garam
Metrotvnews.com,
Jakarta:
Pemerintah Provinsi
Jawa Timur segera
mengeluarkan
Peraturan Gubernur
Jatim (Pergub)
terkait larangan
impor garam yang
kini sudah
merambah Jawa
Timur. "Sekarang
Biro Hukukm sudah
mengkaji dari
berbagai aspek,
agar saat pergub
keluar tidak
berbenturan dengan
produk hukum
lainnya," kata
Gubernur Jatim
Soekarwo, di
Surabaya, Ahad
(23/10).
Menurut Soekarwo,
regulasi tentang
tata niaga garam
untuk melindungi
petani garam akibat
serbuan garam
impor akan
ditunjukkan dengan
cara membuat
pergub. Untuk
membuat pergub
tersebut, Pemprov
Jatim telah
mengundang
sejumlah kabupaten
produsen garam di
Jatim, seperti
Sampang dan
Pamekasan.
"Pengaturan soal
garam ini sangat
mendesak,
mengingat komoditi
ini menyangkut
hajat hidup orang
banyak. Bila tidak
diproteksi, kita
salah," katanya.
Apalagi, lanjut
Soekarwo,
belakangan ini para
petani garam juga
tidak berkutik
dengan harga yang
makin anjlok dan
seringkali didikte
oleh pedagang.
Dalam draft pergub
nanti disebutkan
bahwa saat panen
raya garam, Jawa
Timur tidak mau
terima garam
impor. Juga, kalau
stok garam di Jawa
Timur cukup.
Namun untuk
produk-produk
pertanian impor
yang masuk ke
Jawa Timur dan
mengancam produk
pertanian lokal,
kata Soekarwo,
pihaknya tidak bisa
sembarangan
melakukan proteksi.
(MI/ICH)

Selasa, 01 November 2011

Menjadi Buruh Di Tanah Sendiri

Keberadaan
Freeport Memang
Tak Diterima Rakyat
Papua
Selasa, 1 November 2011 23:30 WIB
TRIBUNNEWS.COM,
JAKARTA - Krisis
Papua dengan
sebagian latar
belakangnya adalah
tambang emas,
perak dan tembaga
di eksploitasi
Freeport yang
mengingatkan krisis
sebelumnya di
Timor-timur dan
NAD. Timor-timur
yang setelah
berdaulat sendiri
menjadi Timor
Leste, krisisnya
diawali dengan isu
HAM. Dari isu ini
negara-negara di Uni
Eropa menekan PBB
dan Australia
memanfaatkannya.
Pengamat ekonomi
politik Ichsanuddin
Noorsy
mengungkap, di
balik isu ini tak lain
soal perebutan
sumber daya energi
dan mineral.
Australia tergiur
dengan sumberdaya
itu. Demikian juga
dengan Aceh. Isu
besarnya adalah
tidak adilnya
pemerintah pusat
terhadap Aceh
sementara sumber
daya alam Aceh
dieksploitasi
perusahaan-
perusahaan asing,
antara lain Exxon,
atas konsesi
Pemerintah Pusat.
"Hal yang sama
terjadi pula dengan
pengerukan
sumberdaya emas di
Timika oleh Freeport
McMoran. Jika
Timor-timur menjadi
berdaulat sendiri
karena referendum
berdasarkan
tekanan negara-
negara barat dan
Australia, maka
kasus Aceh selain
diselesaikan dengan
perjanjian
perdamaian, juga
diwujudkan UU
Otsus. Papua pun
memperoleh hal
yang sama,"
ungkapnya, Selasa
(01/11/2011).
Bagaimana hasil
Otsus itu? Untuk
Aceh, lanjut Noorsy,
dengan kondisi
sekarang, maka
sebagian orang Aceh
menggagas, lebih
Aceh dipecah
menjadi dua atau
tiga provinsi. Gagas
ini menunjukkan,
ketidak adilan tetap
berlangsung.
Sedangkan untuk
Papua, selain sudah
dipecah menjadi dua
provinsi, ternyata
melahirkan konflik.
"Selain konflik antar
suku yang terus
berkepanjangan,
hubungan Freeport
dengan sekitarnya,
manajemen
Freeport dengan
pekerja, dan
Freeport dengan
masyarakat
Indonesia
menunjukkan
keberadaan
Freeport tidak
diterima," Noorsy
mengingatkan.
Seperti kebanyakan
MNC asal Amerika
yang beroperasi di
berbagai negara,
Freeport bukan saja
berhasil menggagahi
alam Papua yang
kaya dengan
mineral sangat
mahal, juga sukses
membangun
kerjasama dengan
politisi, birokrat
bahkan dengan
polisi.
Hampir setiap
konflik perusahaan
dengan masyarakat
sekitar dan dengan
pekerja, polisi
bertindak membela
Freeport.
"Kenapa, karena
menurut laporan
keuangan Freeport
McMoran, Freeport
Indonesia
"membayar"
kepolisian yang
bertugas di
kawasan tambang
sebanyak USD8jt utk
tahun 2008, menjadi
USD10jt dan USD14jt
masing-masing
untuk tahun 2009
dan 2010," tuturnya.
Sisi lain, Freeport
hanya membagi
royalti 3,5% untuk
tembaga dan 1%
untuk emas dan
perak. Lalu
bagaimana dengan
royalti atau bagi
hasil atas
bongkahan tanah
bebatuan yang
mengandung
uranium yang
mereka bawa ke
luar Timika ?
"Belajar dari sejarah
politik Indonesia,
saya nyaris yakin
bahwa konflik-
konflik yang muncul
sejak kksi Militer I
hingga hari ini
sebenarnya
membuktikan
kuatnya
keterlibatan asing
dalam konflik itu.
Terlalu banyak
buku-buku yg
diterbitkan oleh
kaum akademisi AS
sendiri yang bicara
tentang keterlibatan
AS atas hal ini."
ungkap Noorsy.
Bahkan, saat Obama
datang ke Indonesia
pada 10 November
2010, bagi saya hal
itu merupakan
penegasan bahwa
dominasi AS di
Indonesia akan terus
berlanjut.
Sementara konflik di
kawasan Indonesia
timur sendiri saya
lihat sebagai bukti
campur tangan
Barat demikian
kentalnya. Apakah
"Jakarta" tidak
tahu ? Justru
sebagian petinggi di
Jakarta mengetahui
hal itu untuk
kepentingan diri dan
kelompoknya,"
tegasnya.
(tribunnews/yat)
Penulis : Rachmat
Hidayat
Editor : Prawira
Maulana

Perjuangan PPDI; Langkah Tak Kan Surut Sejengkal pun

SUARA BANYUMAS
01 November 2011
600 Perangkat Desa
”Geruduk” Taufik
Kurniawan
KEBUMEN - Sekitar
600 perangkat desa
yang tergabung
dalam Persatuan
Perangkat Desa
Indonesia (PPDI) se-
Kabupaten Kebumen
siang kemarin
menemui Wakil
Ketua DPR RI Ir H
Taufik Kurniawan
MM di Hotel
Candisari,
Karanganyar.
Kebetulan H Taufik
Kurniawan yang juga
Ketua Dewan
Pembina PPDI hari itu
tengah mengadakan
konsolidasi dengan
kader PAN. PPDI yang
mengetahui rencana
kedatangan Taufik
sejak Minggu malam
terus berkoordinasi.
Bahkan dalam waktu
semalam Ketua PPDI
Kabupatan Kebumen
Turmudi bisa
mengontak para
perangkat desa dan
yang hadir sekitar
600 orang.
Pada acara itu, hadir
pula Ketua Umum
PPDI Nasional Ubaidi
Rosyid. Ubaidi
menegaskan, sesuai
perjuangan awal
pihaknya mendesak
DPR segera
menetapkan
Undang-undang Desa
(UU Desa). UU itu
sebagai pintu masuk
untuk mengangkat
secara bertahap
para perangkat desa.
"Saat ini jumlah
perangkat desa se
Indonesia sekitar
412.000 orang. Kami
berharap bisa
menjadi PNS karena
pengangkatan
perangkat desa
menjadi PNS
merupakan wujud
keutuhan NKRI.
Tanpa perangkat
desa, NKRI bisa
bermasalah,''tandas
Ubaidi Rosyid.
Menjadi Prioritas
Taufik Kurniawan
yang juga Sekjen
DPP PAN sehabis
memberikan
pengarahan kepada
kader PAN Kebumen
segera menemui
anggota PPDI di hotel
yang sama. Dia
disambut antusias
segenap anggota
PPDI dan pengurus
PPDI Pusat. Dia
menjelaskan kepada
para PPDI, DPR tetap
konsisten
memperjuangkan
PPDI menjadi PNS.
Menurut Taufik,
perjuangan agar PPDI
diangkat sebagai
PNS bukan hanya
kepentingan partai,
namun kepentingan
nasional. Bahkan dia
mengajak semua
fraksi DPR
mendukung penuh
usulan PPDI.
Beberapa kali telah
diadakan pertemuan
dan audiensi."Saya
yang pertama kali
menandatangani
persetujuan agar
PPDI diangkat
menjadi
PNS,''tandasnya.
Dia menegaskan,
perjuangan para
anggota PPDI
memang berat. Perlu
ada tahapan dan
payung hukum
supaya cita-cita
bersama tersebut
terwujud. Setelah UU
Desa ditetapkan,
baru ada
moratorium, dan
pemerintah secara
bertahap
mengangkat PPDI
sebagai
PNS."Pengangkatan
PPDI sebagai PNS ini
harus menjadi
prioritas
pemerintah,''ujarnya.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Kamis, 27 Oktober 2011

Apa kabar RUU Desa?

Perjuangan Masih Panjang

Perangkat Desa PNS,
Perjuangan Yang Butuh Kesabaran
Rabu, 28 September 2011| 23.27 WIB|
oleh: Nugroho
Kusumantoro|

Brebes (Pusinfo
PPDI)_ Perjuangan
perangkat desa agar dapat diangkat
menjadi PNS sangat berbeda dengan
perjuangan
sekretaris desa
menjadi PNS,
demikian dikatakan
Suryokoco
Adiprawiro selaku Pembina PPDI Pusat dalam kesempatan
memberikan
sambutannya di
acara Halal Bi Halal PPDI Kabupaten
Brebes, Rabu (28/9).

“Perjuangan para perangkat desa butuh waktu yang
panjang dan
kesabaran yang
tinggi,” kata
Suryokoco
menambahkan.

Hal ini dikarenakan,
lanjut Suryokoco, ada proses-proses
atau tahapan-
tahapan yang harus dilalui yang sangat
memakan waktu
yang untuk
mensikapinya sangat
membutuhkan
langkah-langkah
atau strategi yang cerdas dan terarah, tidak asal gradak-
gruduk, tidak tentu arah.
“Perjuangan para perangkat desa adalah perjuangan
status”, kata Pak Koco, demikian biasa
dipanggil,
”Perjuangan
yang menyangkut
kesejahteraan bukan
merupakan tujuan
perjuangan yang
selama ini dilakukan oleh PPDI.”

Selanjutnya Pak
Koco juga
menambahkan
bahwa kalau hanya untuk
memperjuangkan masalah
kesejahteraan, hal itu sudah selesai, karena
pernah ditawarkan
oleh Mendagri dalam satu kesempatan
audiensi beberapa
waktu yang lalu.
“Kalau status yang dituntut oleh para
perangkat desa
dapat berhasil,
secara otomatis
kesejahteraan pun akan mengikuti
dengan sendirinya,”
tegas Pak Koco.

Dalam kesempatan itu juga Suryokoco
kembali
mengingatkan untuk saling terbuka antara pengurus dan
anggota demi
meningkatkan
kesolidan dan
kekompakan PPDI karena
bagaimanapun juga PPDI sekarang sudah
menjadi suatu
organisasi yang
besar, bukan
organisasi yang
ecek-ecek lagi.
“Marilah kita
belajar untuk
mengatakan pahit kalau memang itu
pahit dan katakan manis kalau memang
itu manis,” sambung
Suryokoco.

Karena
dimanapun berada, lanjut Suryokoco, PPDI tetap
membutuhkan tiga hal yang utama yaitu
Ideologi, Manajemen
dan Keuangan, yang
ketiga-tiganya harus ada sebagai satu
kesatuan yang utuh tidak terpotong-
potong, sehingga
tingkat kesolidan
dan kekompakan pun akan tinggi yang pada akhirnya dapat
meningkatkan daya gedor yang besar kepada pemerintah.

Sumber: http://ppdi.or.id

Tunjangan Perangkat Desa tak Kunjung Cair

Kelana Kota
27 Oktober 2011,
10:06:41| Laporan
Noer Soetantini

Ratusan Perangkat Desa Resah, 3 Bulan
Belum Terima
Tunjangan

suarasurabaya.net| Ratusan perangkat desa se Kabupaten
Banyuwangi yang menerima tunjangan
bulanan dari APBD Banyuwangi, resah.
Ini disebabkan
selama 3 bulan ini, mereka belum menerima
tunjangan.

Bambang Sutopo, satu diantara
perangkat desa
seperti dilaporkan
Tasya dari Radio
Mandala FM
Banyuwangi, Kamis
(27/10/2011),
mengatakan, dirinya bersama teman-temannya sudah menerima berkas isian sebelum Lebaran lalu. Tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda pencairan dari
Pemkab
Banyuwangi.

Dirinya tidak habis pikir kenapa bisa
terlambat. Pasalnya,
bulan-bulan
sebelumnya, tidak ada masalah dan
semua bisa dicairkan sesuai programnya.
(tin)

Sumber: http://suarasurabaya.net

Sebuah Ironi Nasib Perangkat Desa

Pembayaran Gaji
Perangkat Desa
Menunggu 3 Bulan
Oleh: Zaenal Mustofa
| 20 October 2011 |
07:49 WIB
Menghitung hari,
menghitung pekan,
menghitung bulan.
Demikian yang
senantiasa terlintas
di benak Perangkat
Desa Indonesia yang
TPAPD atau
tunjangan
penghasilannya
dicairkan atau
dibayarkan oleh
Pemerintah
Kabupaten dengan
menggunakan
sistem 3 (tiga) bulan
sekali, tidak setiap
bulan.
Ada keluh kesah di
sisi pengabdian yang
terpendam dalam
perasaan perangkat
desa. Bahkan ada
yang
mempertanyakan,
kenapa perangkat
desa diberi upah
dengan pekerjaan
kembali ketika
menggarap sawah
bengkok mereka,
selain tunjangan
yang tidak sesuai
dengan upah
pekerja/UMR (mulai
200 ribu rupiah
perbulan, atau 400
ribu rupiah
perbulan).
Yang ironis, ada
sebuah daerah yang
lahan
pesawahannya
diandalkan oleh
pemerintah
daerahnya sebagai
lumbung padinya,
tapi perangkat
desanya sama sekali
tidak ada fasilitas
sawah bengkok bagi
mereka. Ketika
berharap dan
meminta upah dari
masyarakatnya
berupa Pancen pun
semakin sulit,
karena
masyarakatnya
sudah banyak
berubah perilaku,
yakni berharap
diberi dan jauh dari
kesadaran untuk
memberi.
Keluhan mereka
akan semakin
terasa ketika
kebutuhan hidup
senantiasa harus
tercukupi. Pangan,
sandang, papan,
kebutuhan
operasional
pekerjaan ketika
perangkat desa
akan, sedang dan
(mungkin juga)
setelah
melaksanakan tugas
sebagai perangkat
desa. Hajat hidup
yang lainpun ikut
menuntut untuk
dipenuhi, seperti
membiayai
pendidikan untuk
anak dan biaya
berobat keluarga
yang semakin
mahal, kepedulian
lingkungan dengan
kondangan (istilah
yang sangat akrab
tetapi kadang
membuat pening
fikiran) kepada
tetangga atau
handai taulan dalam
lingkup desa atau di
luar desa.
Kaitannya dengan
penghasilan selain
bengkok (bagi yang
ada) dan tunjangan
yang dialokasikan
oleh pemerintah,
maka sebetulnya
terbersit jeritan hati
perangkat desa
yang kadang dibalut
oleh kesabaran
pengabdian dengan
guyonan tawa
mereka bersama
rekan kerjanya.
Ya, menunggu
tunjangan untuk
tambahan
penghasilan yang
diharap dari
pemerintah dengan
kesabaran dan tawa
pengabdian, dengan
kesabaran dan tawa
keluarga ketika
kebutuhan tidak
tercukupi dan
akhirnya terbebani
hutang, kesabaran
dan tawa yang
memanfaatkan
isteri tercinta
sebagai ibu rumah
tangga untuk terjun
dalam liku-liku dan
berbasah keringat
membantu mencari
nafkah, kesabaran
dan tawa dalam
senandung do’a
tawakkal ketika
sang isteri tercinta
dan keluarga harus
berobat dengan
biaya di atas nilai 5
jutaan tanpa ada
subsidi bantuan dari
pemerintah karena
tidak mendapatkan
fasilitas jaminan
kesehatan
(Jamkesmas/
Jamkesda) dan
kesabaran dan tawa
ketika dipandang
masyarakatnya
dengan baju
pemerintah yang
berwibawa, tapi
statusnya gampang
diombang-
ambingkan oleh
penentu kebijakan,
yang akhirnya purna
bakti berbekal
ucapan terima kasih
tanpa cindera mata
dan bekal/pesangon
perhargaan darma
baktinya.
Tiga bulan
menunggu hasil jerih
payah pengabdian
kepada masyarakat
dan pemerintah
dengan nominasi
uang yang jauh dari
layak, perangkat
desa pun kadang
menengok ke
tetangga yang
bergaji besar, yang
datang tiap awal
bulan, sembari
berucap lirih “duh…
kenapa 3 bulannya
masih belum genap
juga…”. Di akhir
bulan ketiga,
perangkat desa dan
Kepala Desanya pun
ikut menunggu
informasi, apakah
tunjangan sudah
dicairkan atau
ditansferkan.

Senin, 24 Oktober 2011

Perangkat Desa Layak Mendapatkan Jaminan Kesehatan

Selama ini para perangkat desa memang mendapat perlakuan yg diskriminatif dr pemerintah.
Banyak perangkat desa yg penghasilanya tak memadai krn tdk sdkit yg bengkok garapannya tak seberapa, bhkan ada jg yg tak memiliki bengkok sama sekali. Ironisnya, oleh pemerintah derajat/status sosial mrk di'pukul rata' sbg kelas menengah ke atas hanya krn mrk adlh perangkat desa. Sehingga tak punya hak apapun thdp program BLT, Raskin maupun Jamkesmas, meskipun dlm kenyataanya mrk termasuk keluarga miskin.
Sekali lagi, itu semua gara2 mereka adlh perangkat desa...

Lagu2 Nasional Kalah Tenar x ?

Bener jg sieh, skrg anak2 jarang yg hafal lagu2 nasional ato lagu2 wajib n kebangsaan.. Beda bget dgn jaman dahulu kala...
Tp faktor yg nyebabin byk lah, mgkn krn media yg emang jarang nampilkan lagu2 nasional, mgkn jg krn emang di skul jarang diajarkan ato dipraktekan, -guru2nya aj blm tentu hafal koq?- heheee

INDONESIA : Dalam Bahaya, Dikuasai Para Maling dan Bubar 2015…?

INDONESIA : Dalam
Bahaya, Dikuasai
Para Maling dan
Bubar 2015…?
Indonesia sungguh
sedang diuji, baik
oleh anak negeri
maupun orang asing.
Sehari setelah berita
tertangkapnya
Nazaruddin, bukan
pujian yang didapat
pemerintah karena
mampu memulai
berhasil menangkap
tersanga koruptor
tetapi penyataan
pernyataan yang
tidak sedap
didengar.
Indonesia Dalam
Bahaya
Dimulai dari
pertemuan 45 tokoh
nasional di Hotel Four
Season, Jakarta,
Senin (8/8/2011)
malam, sepakat
melihat keadaan
negara kini sedang
mengalami krisis
yang bisa membawa
Indonesia ke arah
bahaya, darurat.
Setidaknya ada 7
krisis nasional yang
melanda. Yakni krisis
kewibawaan kepala
pemerintahan, krisis
kewibawaan kepala
negara, krisis
kepercayaan
terhadap parpol,
krisis kepercayaan
kepada parlemen,
krisis efektifitas
hukum, krisis
kedaulatan sumber
daya alam, krisis
kedaulatan pangan,
krisis pendidikan,
krisis integrasi
nasional.
Adnan Buyung
menyampaikan
mesti ada satu
gerakan untuk
melakukan
pembaharuan lagi.
Langkahnya, tentu
dengan meminta
pertanggungjawaban
presiden Susilo
Bambang
Yudhoyono. Karena
presidenlah yang
harus
bertanggungjawab
sebagai pemimpin.
"Tanggungjawab
mampu
mengatasinya.
Dengan iklas,
sukarela
mengundurkan diri
secara terhormat,"
ujar Buyung yang
akrab dengan
beberapa pergantian
kekuasaan di
Republik ini.
Berikut nama 45
tokoh nasional yang
tadi malam
menyerukan
pembubaran
pemerintah itu: Prof.
Dr. Ali Yafie, Prof.
Bismar Siregar, Cholil
Badawi,
KH.Moehammad Zain,
Jen (Purn) Tyasno
Sudarto, Letjen
(purn) Suharto,
Monang Siburian,
Hariman Siregar,
Soegeng Sarjadi,
Sukardi Rinarkit,
Muslim
Abdurrachman, Chris
Siner K.Timu, Romo
Benny Susetyo,
B.Wiwoho,
D.H.Assegaf,
Prof.Syafii Maarif,
Komarudin, Sunardi,
Amir H.Daulay, Adnan
Buyung nasution,
Prof.Anwar Nasution,
Nurman Diah,
Mulyana W Kusumah,
Haris Rusly, Indro
Thahjono, Jamester
Simarmata, Martinus
Situmorang, Rizal
Ramli, Noegroho
Djajoesman, Andreas
A Yewangoe,Pdt,
Eggi Sudjana, Burzah
Zarnubi, Fanny
Habibie, Sri Palupi,
Dedy Julianto,
Tamrin Amal
Tomagola, Gleny
Kairupan, Murwanto,
Jarot, Dibyo, Beno,
Tjuk Kasturi Sukiadi,
Helmy A.Yafie, Otje
Soedito dan Saaiful A
Yafie
Indonesia dikuasai
Maling
Berlanjut di di Duta
Merlin Jakarta,
Selasa (9/8/2011)
dalam sebuah diskusi
yang
diselenggarakan oleh
Rumah Perubahan
yang bertema
Pengadilan Hosni
Mubarak; Pelajaran
bagi Indonesia.
Pakar Indonesia dari
Notrhtwestern
University AS, Prof.
Jeffry Winters
mengingatkan, salah
satu kegagalan
utama gerakan
reformasi 1998 di
Indonesia adalah
tidak disiapkannya
sistem hukum yang
kuat. Karenanya,
Indonesia menjadi
suatu negara yang
anomali.
Dia mengutarakan
krisis ini berbahaya
kalau dibiarkan
terus. Ini akan
mengarah ke
keadaan bahaya.
Darurat ini jadinya
nantinya. Ini yang
harus kita cegah
terjadi.
Dikatakan Jeffry,
secara prosedural,
demokrasi di
Indonesia sudah
cukup bagus. Namun
secara substansial,
masih harus banyak
diperbaiki. Sistem
demokrasi yang
sekarang dikuasai
para maling. Hanya
mereka yang punya
uang banyak yang
bisa naik. Setelah
berkuasa, mereka
kembali maling
untuk
mengembalikan
sekaligus meraup
untung dari investasi
yang dikeluarkan.
Yang terjadi seperti
lingkaran setan.
Indonesia Bubar 2015
Di Tahun 2008 lalu,
Djuyoto Suntani,
Presiden Komite
Perdamaian Dunia
(World Peace
Committee) yang
seorang putra
Indonesia,
meramalkan
Indonesia pecah
tahun 2015. Djuyoto
menganggap
pemusnahan Negara
Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
sebagai bagian dari
skenario
internasional, yang ia
sebut dengan
Invisible Organization
lluminati. Institusi
kemasyarakatan
internasional yang
dipimpinnya saat ini,
memiliki jaringan di
seluruh dunia dan
mempunyai
pengaruh kuat pada
dunia internasional.
Tidak seorangpun
mengira negara Uni
Soviet yang
merupakan negara
super power dapat
pecah dan musnah
dalam sekejap.
Negara yang dulunya
disegani dan menjadi
tumpuan kekuatan
Fakta Pertahanan
Warsawa di Eropa
tersebut, di awal
tahun 1990 akhirnya
terpecah menjadi 15
negara merdeka.
Demikian juga
negara Yugoslavia
yang pada akhirnya
terpecah menjadi
lima negara.
Hasil kajian mantan
Menteri Pertahanan
Amerika Serikat
William Cohen
dengan tim 15-nya
patut kita cermati.
Kajian dengan
klasifikasi not for
distribute yang
berjudul lengkap
”Asia Tahun 2025
dan Pengaruhnya
terhadap Keamanan
Nasional Amerika di
Abad 21”, dengan
tegas memprediksi
sesungguhnya
menskenariokan
bahwa Indonesia dan
Pakistan akan hilang
dari peta bumi
disebabkan negara-
negara itu berfusi
melalui proses aliansi
antar negara atau
tercabik-cabik akibat
pertikaian dan
perperangan antar
daerah.
Lebih rinci tentang
Indonesia dikatakan,
sebab lenyapnya
Indonesia lebih
dikarenakan terjadi
krisis yang bukannya
mengecil namun kian
tahun kian
bertambah besar.
Akan terjadikan
semua ramalan itu,
Indonesia Bubar
2015...? Benarkah
kata Jeffry bahwa
Indonesia dikuasai
Maling, atau dia yang
orang amerika yang
mendesain lahirnya
penguasa maling
karena membawa
demokrasinya
diterapkan di
Indonesia...?
Benarkah Indonesia
sedang dalam
Bahaya, atau 45
tokoh itu dan
pengikutnya yang
sedang dalam
bahaya…?
Biarlah waktu yang
membuktikan semua
itu… dengan
harapan bersama
sama masyarakat
masih menghendaki
dan sanggup bekerja
bersama sama untuk
kejayaan
Indonesia….
Semoga…
(untuk editorial
www.koruptorindonesia.com)

Sabtu, 22 Oktober 2011

Kyai vs Politik (sebuah catatan Terong Gosong)

Tahafutul Pulitik
Atawa Kerancuan
Politik ----> Oleh:
Mahrus Husain
Saat ini sepertinya
opini semua pihak
membubuhkan
tanda negatif
terhadap kiyai yang
berkecimpung dalam
dunia politik praktis.
Ada semacam
tawaran dari umat:
Bila kiyai berpolitik,
maka bersiap-
siaplah untuk jauh
dari umatnya.
Stigma negatif yang
disandangkan pada
politik kiyai pada
dasawarsa terakhir
ini bermula dari
derasnya arus
keterbukaan yang
seolah membuka
segala sesuatu yang
tidak mungkin,
menjadi hal yang
sangat mungkin,
asalkan tersedia
sarananya .Menurut
Gus Mus, di tengah
euphoria
keterbukaan, banyak
pihak yang asal
kejar, tanpa ada
perhitungan akurat
dan cenderung
pragmatis.
Akibatnya, umat
tidak merasakan
manfaat dari
kiprahnya. Padahal,
sedikit atau banyak,
mereka menyokong
dukungan
kepadanya.
Jika kita lebih
cermat menganalisa,
kiyai dan politik
seperti dua sisi mata
uang yang tidak bisa
dipisahkan. Ada yang
secara jelas sebagai
eksponen partai
politik dan berperan
aktif di dalamnya;
ada yang sekedar
membantu tapi
enggan berkiprah
dalam percaturan
yang lebih jauh; ada
juga yang
mengambil jarak dan
ogah untuk
bersanding
dengannya. Yang
kesemuanya adalah
sikap politik.
Harus dimaklumi,
sesungguhnya hal ini
merupakan implikasi
yang wajar dari
posisinya sebagai
tokoh panutan yang
mengimami umat
pengikutnya.
Posisi yang mereka
emban adalah buah
dari keberhasilannya
dalam mengawal
umat sehingga ia
diakui sebagai
pemimpin informal.
Dalam merawat
umat, pasti ada
langkah-langkah
politis yang dilewati
-baik itu
dilakukannya sendiri
atau warisan dari
orang-orang tua
pendahulunya.
Adalah mustahil
apabila seseorang
begitu saja diterima
oleh sekelompok
masyarakat sebagai
pemimpin tanpa ada
eksistensi nyata
yang dirasakan
maanfaatnya oleh
kelompok tersebut.
Kecuali ia hanya
sebatas simbol,
Kiyai Fattah
misalnya, beliaulah
yang berhasil dalam
diplomasinya setelah
kegagalan kiyai
Wahab Chasbullah
untuk membuka
kembali Madrasah
Mu’allimin
Muallimat yang
beberapa bulan
ditutup oleh Jepang.
Kiyai Wahab
mengajukan
permohonan -agar
kegiatan belajar
mengajar di
madrasah dibuka-
atas nama Nahdlatul
Ulama, dan Jepang
menganggap bahwa
hal ini adalah
gerakan yang
membahayakan;
sedang kiyai Fattah
kembali mengajukan
permohonan atas
nama guru-guru
madrasah yang
nganggur. Jepang
setuju, dan kegiatan
belajar mengajar
bisa dilanjutkan
kembali

Kamis, 20 Oktober 2011

BUMI SEMAKIN PANAS

Bumi kini semakin panas saja, seperti siang ini... hemmmz rasanya 'koyok digodog'
Apakah ini tanda2 akhir zaman?
Entahlah... yang jelas sjak bbrp tahun terakhir musim pun tak menentu...
Prediksi / ramalan cuaca yg katanya 'ilmiah' pun kadang 'meleset' dlm kenyataannya...
Trus apa yg musti kita lakukan??